Pemuda yang Terjun dari Tower Dikenali
CIREBON - Setelah dua hari tidak dikenal, identitas pemuda yang nekat bunuh diri dengan cara terjun dari atas tower BTS di Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon akhirnya diketahui. Pemuda tersebut diidentifikasi bernama Yopi Yuswandi (18) warga Desa Cipondok, Dusun Ciganda, RT 07 RW 02, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan. Terungkapnya identitas pemuda tersebut setelah paman korban yakni Marhudi (42) ditemani Agus Junaedi seorang perangkat Desa Cipondok serta petugas dari Polsek Beber, Jumat malam (27/1) mengecek langsung jenazah korban di kamar mayat RSUD Gunung Jati. Marshudi merasa yakin kalau jenazah pemuda tersebut adalah keponakannya. Kepada Radar saat di kamar mayat RSUD Gunung Jati, Marhudi menuturkan bahwa keponakannya tersebut memang memiliki gangguan kejiwaan. “Bukan hanya dia (korban, red), ibunya juga ingatannya sedang sakit. Tahun 2009, Yopi juga pernah menjalani pengobatan jiwa di Tasikmalaya selama tiga bulan,” ujarnya. Dikatakannya, Yopi Yuswandi pernah bersekolah di salah satu SMK di Jl Pramuka, Kabupaten Kuningan. “Memang Yopi pernah sekolah di MTs Kadugede sampai lulus. Lalu, saat kelas 2 sekitar tahun 2009 dia droop out dari SMK yang ada di Jl Pramuka, Kuningan karena merasa minder dengan teman-temannya,” katanya. Ditambahkan Marhudi, anak kedua dari pasangan Ny Nunung Nurmiati dan almarhum Siswan Tanjim itu kabur dari rumah pada hari Rabu pagi (25/1). “Dia kalau di rumah dikurung dalam kamar supaya tidak kabur. Tapi saat semuanya berada di luar rumah, Yopi sudah kabur dari kamarnya. Selama itulah kita mencarinya. Baru tadi siang (kemarin, red) saya diberitahu oleh seorang kernet elf yang bilang ada pemuda terjun dari tower di Beber. Dari informasi itulah saya dan pak Agus datang ke Polsek untuk mencari tahu. Setelah diajak kesini (RSUD Gunung Jati, red) ternyata benar dia adalah Yopi keponakan saya,” tuturnya sambil menambahkan jenazah Yopi Yuswandi akan dibawa dan langsung dimakamkan keluarganya, Sabtu (28/1). Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemuda tanpa identitas nekat bunuh diri dengan cara loncat dan terbang dari sebuah tower BTS milik salah satu perusahaan seluler ternama di Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon. Pemuda yang mengenakan pakaian seragam SMA itu nekat ke tower setinggi sekitar 30 meter, Rabu siang (25/1). Sontak, ketika terjun bebas pemuda itu pun langsung tewas dengan kondisi mengenaskan, seperti tulang punggung, kaki patah dan kepala pecah membentur lantai beton. Awalnya sekitar pukul 15.00 warga di desa tersebut terkejut, begitu tiba-tiba menyaksikan seorang pemuda sudah berdiri di puncak tower, sambil melambaikan tangan dengan berpegangan pada tiang penangkal petir, dan sesekali berjoget serta berteriak. Melihat aksi pemuda tersebut, warga kemudian melaporkannya ke polisi. Petugas kepolisian dari Polsek Beber dan Polres Cirebon yang tiba di lokasi beserta warga sempat membujuk korban, agar segera turun dari tower. Namun korban justru menari-nari di atas tower. Aksi nekat itupun menjadi perhatian warga dengan berbondong-bondong mendatangi TKP untuk melihat secara langsung. Banyak warga yang memanfaatkan momen tersebut dengan merekam atau mengabadikannya dengan kamera handphone. Setelah hampir dua jam berada di atas tower, secara tiba-tiba pemuda itu loncat dan terbang dari tower tersebut lalu tewas seketika setelah mendarat keras di lantai beton. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: